modal usaha air isi ulang

Modal Usaha Air Isi Ulang: Berapa Biayanya dan Bagaimana Memulainya dengan Tepat?

Ingin membuka usaha air isi ulang tetapi masih bingung dengan modal awal yang harus disiapkan?
Tenang, Anda tidak sendiri. Banyak calon pengusaha depot air yang bingung:
berapa harga mesin, berapa biaya renovasi, dan apakah modal kecil bisa memulai usaha ini.

Melalui panduan lengkap ini, Anda akan mendapatkan gambaran jelas mengenai komponen biaya,
contoh simulasi modal, hingga tips hemat agar usaha bisa dimulai tanpa membengkakkan anggaran.

Jika Anda ingin membaca panduan lengkap dari awal, silakan kunjungi:
Panduan Usaha Air Isi Ulang Lengkap.


Berapa Modal untuk Memulai Usaha Air Isi Ulang?

Secara umum, modal usaha air isi ulang berada di rentang:

Rp 20.000.000 – Rp 45.000.000

Modal ini tergantung dari:

  • Jenis mesin (biasa atau Reverse Osmosis / RO)
  • Kapasitas mesin (100–300 GPD atau 400–600 GPD)
  • Kondisi lokasi (renovasi ringan atau sedang)
  • Biaya sewa tempat
  • Peralatan pendukung
  • Biaya promosi awal

Jika Anda berada di kota besar, biaya sewa mungkin lebih tinggi.
Jika di pinggir kota atau desa, modal bisa lebih ringan.
Silakan cek perbandingan lengkapnya di:
Modal Depot Air Kota &
Modal Depot Air Desa.


1. Rincian Komponen Modal Usaha Air Isi Ulang

1. Mesin Depot Air Isi Ulang

Ini adalah komponen modal utama. Pemilihan mesin menentukan kualitas air, keawetan peralatan,
hingga kepercayaan pelanggan. Ada dua kategori mesin:

  • Mesin tanpa RO – lebih murah, cocok jika air baku sudah bagus
  • Mesin dengan RO – hasil lebih jernih & aman, cocok untuk banyak jenis air

Harga mesin RO biasanya:

Untuk daftar lengkap paket mesin, lihat:
Mesin Depot Air Isi Ulang.


2. Renovasi Tempat

Setiap lokasi membutuhkan penyesuaian agar memenuhi standar kebersihan dan operasional depot.

  • Cat dinding / perbaikan tembok
  • Lantai keramik / epoxy (opsional tapi direkomendasikan)
  • Instalasi listrik dan pipa
  • Rak galon dan meja kerja

Biaya renovasi biasanya:
Rp 1.500.000 – Rp 7.000.000
tergantung kondisi bangunan.


3. Peralatan Pendukung

Selain mesin, beberapa perlengkapan wajib disiapkan:

  • Rak galon bersih & kotor
  • Tandon air (100–500 liter)
  • Mesin cuci galon (manual atau brushing)
  • Galon kosong (10–30 pcs)
  • Cepuk, selang, tisu, lap steril

Estimasi biaya:
Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000.


4. Izin & Legalitas

Agar depot Anda dipercaya pelanggan dan lolos pengawasan kesehatan,
Anda perlu menyiapkan dokumen seperti:

  • Izin usaha (OSS/NIB)
  • Izin PIRT atau Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
  • Uji laboratorium air

Estimasi biaya:
Rp 500.000 – Rp 2.000.000.

Panduan lengkap:
Izin Usaha Air Isi Ulang &
Uji Lab Air Depot.


5. Biaya Promosi Awal

Promosi awal bertujuan memberi tahu lingkungan sekitar bahwa depot Anda telah buka.
Ini sangat penting agar pelanggan pertama segera muncul.

  • Spanduk depan toko
  • Brosur atau kartu nama
  • Branding rak atau pintu
  • Promosi media sosial dan Google Maps

Estimasi: Rp 300.000 – Rp 1.500.000.

Untuk strategi marketing lengkap:
Marketing Depot Air.


Contoh Simulasi Modal Usaha Air Isi Ulang

Paket Usaha Menengah (RO 400–600 GPD)

  • Mesin RO 400–600 GPD: Rp 14.000.000 – Rp 25.000.000
  • Renovasi ringan: Rp 3.000.000
  • Galon kosong 20 pcs: Rp 700.000
  • Tandon air 500 liter: Rp 800.000
  • Peralatan operasional: Rp 1.000.000
  • Izin & uji lab: Rp 1.200.000
  • Spanduk + promosi awal: Rp 500.000

Total: Rp 21.000.000 – Rp 32.000.000


Tips Menghemat Modal Tanpa Menurunkan Kualitas

  • Pilih lokasi yang butuh renovasi minimal
  • Gunakan mesin kapasitas kecil dahulu, upgrade saat pelanggan bertambah
  • Beli galon kosong secara bertahap (10–20 pcs dulu)
  • Gunakan rak sederhana di awal
  • Manfaatkan promosi gratis seperti Google Maps & WhatsApp

Untuk simulasi balik modal, baca:
Simulasi Keuntungan Depot
dan
Hitung BEP Depot.


Berapa Keuntungan Usaha Air Isi Ulang?

Rata-rata depot menjual 30–80 galon per hari untuk tahap awal, dengan margin Rp 2.000–4.000/galon.

Jadi potensi keuntungan harian:

  • 30 galon × Rp 2.500 = Rp 75.000 per hari
  • 60 galon × Rp 2.500 = Rp 150.000 per hari
  • 100 galon × Rp 2.500 = Rp 250.000 per hari

Potensi pendapatan bulanan bisa mencapai:
Rp 3 juta – 7 juta bahkan lebih,
tergantung lokasi dan pelayanan.


Kapan Modal Bisa Kembali (BEP)?

Dengan manajemen yang baik, depot air isi ulang biasanya bisa mencapai BEP dalam:

6 – 18 bulan

Faktor yang mempercepat BEP:

  • Lokasi ramai penduduk
  • Pemasaran offline & online aktif
  • Kualitas dan rasa air konsisten
  • Layanan antar cepat dan sopan

Siap Memulai Usaha Air Isi Ulang?

Setelah memahami modal usaha air isi ulang, langkah selanjutnya adalah menentukan lokasi,
memilih mesin terbaik, dan menyiapkan SOP operasional.
Jika semuanya terencana dengan baik, usaha ini bisa memberikan penghasilan yang stabil dan terus berkembang.

Pelajari juga:

Dengan modal yang tepat dan strategi yang benar, usaha air isi ulang bisa menjadi bisnis yang stabil dan menguntungkan untuk jangka panjang.