hitung bep depot

Cara Menghitung BEP Depot Air Isi Ulang: Kapan Usaha Balik Modal?

Salah satu pertanyaan paling penting sebelum membuka depot air isi ulang adalah:
“Kapan usaha ini bisa balik modal?”
Jawaban ini bisa Anda dapatkan dengan menghitung BEP (Break Even Point).

BEP adalah titik di mana pendapatan Anda sudah menutupi seluruh biaya modal dan operasional.
Setelah melewati BEP, usaha mulai menghasilkan keuntungan bersih.

Di halaman ini, Anda akan belajar cara menghitung BEP depot air isi ulang secara sederhana, cepat,
dan mudah dipahami—even untuk pemula.


Apa Itu BEP dalam Usaha Depot Air Isi Ulang?

BEP (Break Even Point) adalah titik ketika total pendapatan dari penjualan galon
sudah sama dengan total modal + biaya operasional.

Artinya:

  • Sebelum BEP → Anda masih menutupi modal
  • Setelah BEP → Semua penjualan menjadi keuntungan bersih

Komponen Penting untuk Menghitung BEP

Sebelum menghitung BEP, Anda harus mengetahui tiga angka ini:

  1. Total modal awal
  2. Keuntungan bersih per galon
  3. Rata-rata penjualan galon per hari

Jika tiga komponen ini sudah ada, menghitung BEP sangat mudah.

Panduan modal lengkap bisa dilihat di sini:
Modal Usaha Air Isi Ulang.


1. Tentukan Total Modal Awal

Total modal awal depot biasanya terdiri dari:

  • Mesin depot (RO / Non-RO)
  • Renovasi lokasi
  • Galon kosong
  • Tandon & peralatan pendukung
  • Legalitas dan uji lab
  • Promosi awal

Rata-rata modal awal depot:

Rp 18.000.000 – Rp 35.000.000


2. Tentukan Keuntungan Bersih per Galon

Margin bersih per galon tergantung harga jual dan biaya operasional.
Rata-rata margin depot:

Rp 2.000 – Rp 4.000 per galon

Margin ini sudah termasuk listrik, air baku, filter, dan tenaga operator (opsional).


3. Tentukan Rata-Rata Penjualan Harian

Penjualan awal biasanya kecil, namun terus meningkat dalam 1–3 bulan.

Rata-rata penjualan berdasarkan area:

  • Desa: 20–50 galon/hari
  • Kota: 50–120 galon/hari

Semakin strategis lokasi, semakin cepat BEP.

Panduan lokasi lengkap:
Memilih Lokasi Depot.


Contoh Perhitungan BEP Depot Air Isi Ulang

Contoh Simulasi:

  • Total Modal Awal = Rp 25.000.000
  • Keuntungan Bersih per Galon = Rp 2.500
  • Penjualan Harian = 40 galon/hari

Langkah 1: Hitung Pendapatan Bersih Harian

40 galon × Rp 2.500 =
Rp 100.000 per hari


Langkah 2: Hitung Pendapatan Bersih Bulanan

Rp 100.000 × 30 hari =
Rp 3.000.000 per bulan


Langkah 3: Hitung Waktu BEP

BEP = Total Modal ÷ Keuntungan Bersih Bulanan

= Rp 25.000.000 ÷ Rp 3.000.000

= 8,3 bulan

Artinya, depot bisa balik modal dalam ± 8 bulan.


Simulasi BEP Berdasarkan Penjualan

Penjualan / Hari Keuntungan Bulanan BEP Modal 25 Juta
20 galon Rp 1.500.000 16–17 bulan
40 galon Rp 3.000.000 8–9 bulan
60 galon Rp 4.500.000 5–6 bulan
80 galon Rp 6.000.000 4–5 bulan

BEP di Desa vs Kota

1. Desa

  • Modal lebih kecil
  • Operasional murah
  • BEP rata-rata: 4–12 bulan

2. Kota

  • Penjualan lebih besar
  • Sewa tempat lebih mahal
  • BEP rata-rata: 6–12 bulan

Cara Mempercepat BEP

  • Pilih lokasi padat penduduk
  • Optimalkan Google Maps
  • Berikan promo isi 10 gratis 1
  • Aktifkan layanan antar
  • Jaga kualitas rasa air konsisten
  • Jaga kebersihan depot setiap hari

Strategi marketing lengkap:
Marketing Depot Air.


Kesimpulan: Berapa Lama BEP Depot Air Isi Ulang?

Jika Anda memilih lokasi yang tepat, menjaga kualitas air, dan melakukan promosi aktif,
maka rata-rata depot air isi ulang bisa balik modal dalam:

6 – 12 bulan

Dengan manajemen yang bagus, banyak depot bahkan mencapai BEP lebih cepat dari itu.

Untuk panduan selanjutnya, baca juga:


Dengan perhitungan BEP yang tepat, Anda bisa merencanakan usaha depot air isi ulang dengan lebih aman,
lebih matang, dan lebih cepat menghasilkan.